Monday, April 4, 2011

Untuk Ujian Pengukuran Kinerja

ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA
Pengertian Laporan Keuangan
Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan, sangat membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Pengertian laporan keuangan menurut Baridwan (1992 : 17) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.
Sedangkan definisi laporan keuangan menurut Munawir (1991 : 2) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.
Dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dasar Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan informasi historis, kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input yang penting yang digunakan dalam menghitung nilai-nilai ekonomis.
Laporan keuangan terdiri dari :
1.      Laporan laba rugi yaitu laporan mengenai penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
2.      Neraca yaitu laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada suatu saat tertentu
a.       Aktiva, dibagi menjadi dua yaitu :
- Jangka panjang, yaitu jangka waktu lebih dari 1 tahun
- Jangka pendek, yaitu jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.
b.      Hutang dapat diklasifikasikan menjadi :
- Dijamin penuh, kreditor yang diberi jaminan sama atau lebih dari besarnya hutang.
- Dijamin sebagian, kreditor yang diberi jaminan kurang dari besarnya hutang
- Kreditur tidak dijamin, kreditor yang tidak diberi jaminan dalam bentuk barang-barang tertentu.
3.      Laporan laba ditahan yaitu daftar kumulatif laba yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya dan tahun berjalan yang tidak dibagikan sebagai deviden.
4.      Laporan arus kas yang menunjukkan operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan.
Neraca Lajur
1. Pengertian Neraca Lajur
Dalam akuntansi kita mengenal tiga proses kegiatan akuntansi yaitu:
1. Mencatat transaksi-transaksi dalam jurnal
2. Mempostsing dari jumal ke buku besar1
3. Menyusun neraca saldo
Penyusunan neraca saldo biasanya dilakukan pada tiap-tiap akhir bulan atau pada akhir periode akuntasi. Saldo-saldo ini merupakan ringkasan dari akibat transaksi yang telah dicatat dalam suatu periode akuntansi. Seperti kita ketahui bahwa salah satu tujuan pembuatan neraca saldo adalah untuk mempersiapkan penyusunan laporan-laporan keuangan. Sebelum menyusun laporan keuangan dari neraca saldo perlu diteliti lebih dahulu apakah saldo dari tiap-tiap rekening sudah menunjukkan keadaan yang benar sebab ada rekening-rekening yang sudah siap untuk dicantumkan dalamn laporan keuangan dan adapula yang harus disesuaikan lebih dahulu. Dengan melaksanakan penyesuaian maka rekening-rekening riil akan menunjukkan saldo yang tepat per tanggal neraca, begitu pula halnya dengan rekening-rekening nominal akan menunjukkan saldo yang tepat untuk periode yang bersangkutan.
Neraca lajur adalah suatu kertas yang berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data-data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara sistematis.
2. Tujuan Neraca Lajur
Neraca lajur merupakan suatu landasan untuk memeriksa dimana rekening buku besar disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara yang sesuai dengan penyusunan rekening dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur juga dapat menunjukkan prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan seluruhnya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan perubatan neraca lajur adalah:
1.      Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
2.      Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan datadata penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun lapoan keuangan yang formal
3.      Untuk memudahkan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam pembuatan jurnal penyesuaian.
PENYUSUNAN NERACA LAJUR
Penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca saldo sebelum diadakan penyesuaian dan kemudian dengan memasukkan data-data penyesuaian dapatlah ditentukan data-data yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan. Neraca lajur tersebut haruslah disusun berkolom-kolom dan untuk perusahaan dagang atau jasa biasanya terdiri dari 8 kolom yaitu :
Kolom neraca saldo ysang terdiri dari kolom D dan K, Kolom adjustment yang terdiri dri kolom D dan K, Kolom rugi laba yang terdiri dari kolom D dan K, dan Kolom neraca akhir yang terdiri dari kolom D dan K.
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Dalam perhitungan laba rugi perusahaan ditahan dan neraca disusun berdasarkan perkiraan dan data yang tertera dalam lajur laporan pada neraca lajur.
Bagian-bagian perhitungan rugi laba
bentuk bertahap untuk perusahaan seringkali hanya disinggung secara sepintas
tau sebagai berikut:
a. Pendapatan dari penjualan (Revenue From Sales)
Yaitu keseluruhan jumlah tagiah kepada pelanggan atas barang yang dijual, baik secara tunai maupun secara kredit akan dilaporkan dalam bagian ini. Return dan potongan penjualan dikurangkan dari penjualan kotor untuk mendapatkan jumlah penjualan secara bersih.
b. Harga Pokok Penjualan (Cost of Merchandising Sold)
Yaitu bagaimana cara menetapkan angka yang penting ini, telah dijelaskan dalam gambar. Istilah lain yang sering dipakai adalah harga pokok penjualan (Cost of Sales)
c. Laba Kotor (Gross Profit)
Yaitu perbedaan pendapatan bersih dengan harga pokok penjualan disebut dengan laba kotor (gross profit), laba kotor atas penjualan (gross profit on sales, atau margin kotor (gross margin). Laba tersebut disebut kotor karena beban operasi masih harus dikurangi dengan jumlah tersebut.
d. Beban Operasi
Yaitu biaya-biaya, atau beban operasi yang dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok dan sub kelompok. Pada pemsahaan pengecer seperti dalam halnya contoh yang telah diberikan uimumnya orang cukup dengan membagi beban operasi menjadi duakelompok yaitu beban penjualan dan beban umum.
e. Biaya Penjualan
Dalam kegiatan perusahaan beban yang mungkin timbul adalah baik yang secara langsung maupun yang tidak secara langsung yang seluruhnya berhubungan dengan penjualan barang dagangan dapat digolongkan kedalam beban penjualan (Selling Ekspenses). Beban ini antara lain seperti beban gaji karyawan penjualan, pelengkapan gudang yang digunakan, penyusutan peralatan gedung, dan beban iklan. Dalam hal ini beban yang mungkin timbul dalarn operasi umumnya digolongkan sebagai beban umum atau beban operasi (General Ekspanses or Administrative Expenses). Beban yang termasuk didalam beban ini adalah beban gaji pegawai kantor, penyusutan peralatan kantor, asuransi dan pajak yang biasanya dilaporkan sebagai beban umum. Apabila dalam operasinya terdapat beban yang jumlahnya kecil dan tidak dapat diidentifikasi kedalam perkiraan utama maka perkiraan ini dikumpulkan kedalam perkiraan beban penjualan ruparupa dan beban umum.
f. Laba dari Operasi (Income from Operation)
Yang dimaksud dengan laba dan oeprasi adalah selisih antara laba kotor dengan total beban operasi. Jumlah operasi dan hubungannya dengan investasi modal serta selisih merupakan faktor penting untuk menilai efisiensi manajemen serta menilai tingkat profitabiklitas perusahaan. Apabila beban operasi perusahaan lebih besar dari laba kotor maka selisih itu disebut kerugian dari operasi (Soss from Operation).
g. Pendapatan lain-lain (Other Income)
Pendapatan yang bersumber dari luar kegiatan utama perusahaan dapat digolongkan sebagai pendapatan lain-lain atau pendapatan diluar operasi (Other Income or Non operating Income). Dalam perusahaan dagang golongan pendapatan ini antara lain adalah bunga, sewa, deviden, dan laba dari aktiva tetap.
h. Beban lain-lain (Other Expenses)
Yang dimaksud dengan other expenses adalah beban yang tidak dapat dikaitkan dengan opeasi perusahaan akan disebut beban lain-lain atau beban diluar operasi (Other expenses or Non operating expenses). Contoh dari beban ini adalah beban bunga untuk pembiayaan kegiatan perusahaan atas kerugian penjualan kativa tetap. Dalam kedua golongan pos non operasi ini perhitungan laba rugi saling mengurangi bila jumlah pendapatan lain-lain melebihi jumlah pendapatan kotor maka selisihnya akan mengurangi laba operasi.
i. Laba bersih (Net Income)
Yang dimaksud dengan net income atau laba bersih adalah angak terakhir dalam hitungan rugi laba. Laba bersih merupakan penambahan bersih pada modal operasi yang bersasal dari kegiatan mencari laba.

No comments:

Post a Comment